Desa Kertarahayu, yang terletak di Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, adalah sebuah desa yang kaya akan tradisi dan budaya. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat di desa tersebut adalah Ngamumule. Tradisi Ngamumule merupakan warisan budaya yang tetap berkilaunya hingga saat ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai Tradisi Ngamumule Desa Kertarahayu dan pentingnya melestarikannya.
Tradisi Ngamumule: Mengenal Warisan Budaya Desa Kertarahayu
Tradisi Ngamumule adalah sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kertarahayu pada setiap bulan Sura dalam penanggalan Jawa. Upacara ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur serta sebagai sarana untuk memohon berkah dan perlindungan dari yang Maha Kuasa. Ngamumule secara harfiah berarti membersihkan atau menjernihkan. Pada upacara ini, masyarakat membersihkan dan menyucikan lingkungan desa dengan cara menyiramkan air kepada benda-benda keramat dan melakukan ritual-ritual tertentu.
Sejarah Ngamumule Desa Kertarahayu
Tradisi Ngamumule telah ada sejak zaman dahulu kala di Desa Kertarahayu. Diyakini bahwa upacara ini dimulai sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa dan leluhur yang dipercaya melindungi desa dan masyarakatnya dari berbagai bencana dan marabahaya. Setiap bulan Sura dipilih sebagai waktu penyelenggaraan upacara ini karena diyakini memiliki kekuatan spiritual yang kuat.
Makna dan Simbolik Tradisi Ngamumule
Tradisi Ngamumule memiliki makna dan simbolik yang mendalam bagi masyarakat Desa Kertarahayu. Air, sebagai elemen penting dalam upacara ini, melambangkan kesucian, kesuburan, dan kehidupan yang berkelanjutan. Proses menyiram air melambangkan pembaharuan dan pemurnian diri serta membersihkan segala energi negatif yang ada di lingkungan sekitar. Selain itu, air yang digunakan dalam upacara ini juga diyakini memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi desa dan masyarakat dari marabahaya.
Prosesi Tradisi Ngamumule
Tradisi Ngamumule diawali dengan persembahan sesaji kepada para leluhur dan dewa-dewa. Sesaji berisi berbagai jenis makanan, minuman, dan dupa yang diletakkan di tempat-tempat keramat di desa. Kemudian, salah satu warga yang dipercaya sebagai Pawang Ngamumule akan memimpin prosesi Ngamumule. Pawang tersebut akan membawa batu keramat yang merupakan wujud dari leluhur dan dewa yang dipuja dan menyebarkan air pada benda keramat di berbagai tempat di desa, seperti pohon beringin tua, makam leluhur, dan sumber air yang diyakini sakral.
Pentingnya Melestarikan Tradisi Ngamumule
Melestarikan Tradisi Ngamumule sangat penting untuk menjaga warisan budaya yang ada di Desa Kertarahayu. Tradisi ini tidak hanya sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur, tetapi juga memperkuat jalinan kebersamaan dan keharmonisan antara masyarakat desa. Selain itu, tradisi ini juga memberikan identitas yang kuat bagi masyarakat Kertarahayu dan menjadi daya tarik wisata budaya bagi pengunjung luar.
Perlindungan Hukum dan Dukungan Pemerintah
Tradisi Ngamumule Desa Kertarahayu dilindungi oleh undang-undang dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat. Kepala Desa Kertarahayu, Bapak H. Holis Marwan, berperan aktif dalam memastikan keberlanjutan tradisi ini. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga memberikan dukungan dan fasilitas untuk menjaga dan mengembangkan tradisi ini.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Apa yang dimaksud dengan Tradisi Ngamumule?
Tradisi Ngamumule adalah sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kertarahayu pada setiap bulan Sura dalam penanggalan Jawa. Upacara ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur serta sebagai sarana untuk memohon berkah dan perlindungan dari yang Maha Kuasa.
2. Mengapa tradisi Ngamumule penting untuk dilestarikan?
Also read:
Petani Milenial Wujudkan Desa Mandiri Pangan
Tahu Taktik dan Teknik Serangan Hacker: Panduan untuk Melindungi Akun Sosial Media di Desa Kertarahayu
Melestarikan Tradisi Ngamumule sangat penting untuk menjaga warisan budaya yang ada di Desa Kertarahayu. Tradisi ini tidak hanya sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur, tetapi juga memperkuat jalinan kebersamaan dan keharmonisan antara masyarakat desa.
3. Apa makna dan simbolik dari Tradisi Ngamumule?
Tradisi Ngamumule memiliki makna dan simbolik yang mendalam. Air sebagai elemen penting melambangkan kesucian, kesuburan, dan kehidupan yang berkelanjutan. Proses menyiram air melambangkan pembaharuan dan pemurnian diri serta membersihkan segala energi negatif yang ada di lingkungan sekitar.
4. Siapa yang memimpin prosesi Tradisi Ngamumule?
Prosesi Tradisi Ngamumule dipimpin oleh seorang Pawang Ngamumule yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual dan pengetahuan khusus mengenai tradisi ini. Pawang tersebut membawa batu keramat yang merupakan wujud dari leluhur dan dewa yang dipuja dan menyebarkan air pada benda keramat di berbagai tempat di desa.
5. Bagaimana dukungan pemerintah terhadap Tradisi Ngamumule?
Tradisi Ngamumule Desa Kertarahayu dilindungi oleh undang-undang dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat. Kepala Desa Kertarahayu, Bapak H. Holis Marwan, berperan aktif dalam memastikan keberlanjutan tradisi ini. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga memberikan dukungan dan fasilitas untuk menjaga dan mengembangkan tradisi ini.
Kesimpulan
Tradisi Ngamumule Desa Kertarahayu merupakan warisan budaya yang masih tetap berkilaunya hingga saat ini. Upacara ini menjadi wujud penghormatan dan syukur kepada leluhur dan dewa-dewa serta sarana untuk memohon berkah dan perlindungan. Makna dan simbolik yang terkandung dalam tradisi ini memberikan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan bagi masyarakat desa. Pentingnya melestarikan tradisi ini dibuktikan dengan perlindungan hukum dan dukungan pemerintah yang diberikan. Desa Kertarahayu akan terus menjaga dan mengembangkan tradisi ini sebagai bagian dari identitas dan daya tarik wisata budaya mereka.
0 Komentar